Jumat, 13 April 2012


 Membangun Student Center sebagai Gedung Energy Plus Pertama di Indonesia, Universitas Bakrie Memulai Komitmen Gaya Hidup “Go Green”

Hari kamis, 12 April 2012 di Hotel Aston Bogor Nirwarna Residence, Yayasan Pendidikan Bakrie menyelenggarakan Peresmian Kerjasama Pembangunan Student Center Universitas Bakrie, gedung Energy Plus pertama di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan listriknya, gedung tersebut akan menggunakan sumber daya yang dapat diperbaharui dan dihasilkan sendiri, selain itu gedung ini juga akan menghasilkan energi tambahan yang bersih untuk lingkungan sekitarnya, disebut juga Energy Plus Building.

Peluncuran hari ini didahului dengan penyerahan MoU antara Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral , Yayasan Pendidikan Bakrie dan program Energy Efficiency in Industrial, Commercial and Public Sector (EINCOPS)1, yang merupakan bagian dari program Environmental Support Program, dibawah pengawasan bilateral dari Kementrian Luar Negeri Denmark kepada pemerintah Indonesia. MoU tersebut menandakan kerjasama antara tiga pihak terkait dalam mengimplementasikan audit desain energi, yakni sebuah proses untuk mempelopori penggunaan efisiensi energi yang dimulai dengan pembangunan gedung Student Center Universitas Bakrie di kampus Bogor.

Ketua Yayasan Pendidikan Bakrie, Ike N. Bakrie mengatakan, “Sebagai yayasan yang bertanggung jawab penuh dalam pembangunan dan kegiatan Universitas Bakrie, kami merasa terhormat atas terciptanya kerjasama yang sangat baik dengan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan tentunya dengan Kementrian Luar Negeri Denmark melalui EINCOPS. Kolaborasi ini akan sangat bermakna tidak hanya bagi pihak-pihak yang terkait, namun dalam skala lebih besar, bagi masyarakat Indonesia dan Denmark.”

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Jero Wacik mengatakan, “Pembangunan gedung Energy Plus ini sejalan dengan apa yang saat ini sedang kami promosikan yakni budaya menghemat energi dan air sebagai tindak lanjut dari Keputusan Presiden no. 13 tahun 2011 mengenai Penghematan energi dan air. Hal ini dilakukan dengan cara memanfaakan bahan bakar dan listrik secara efisien, dan harus dimulai dari diri kita sendiri dengan tidak menggunakan air dan energi secara berlebihan.

Tujuan pembangunan gedung student center ini adalah untuk mengimplementasikan sebuah gedung seluas 2.000 m2 dengan penggunaan energi negatif atau yang biasa disebut dengan gedung energi plus, berdasarkan bahan EE (Energy Efficiency), perlengkapan, manufaktur dan desain Denmark, serta pembiayaan dibawah pengawasan para investor dari Denmark. Proyek ini akan menjadi model solusi energi yang ramah lingkungan dan berpotensi menjadi contoh bagi sektor publik maupun swasta di Indonesia.

Duta Besar Denmark untuk Indonesia H.E. Borge Petersen mengatakan, “Ambisi dari Yayasan Pendidikan Bakrie untuk mendesain dan membangun gedung Energy Plus di Indonesia dengan fokus pada efficiency energy perlu disambut dengan baik. Kerjasama ini merupakan bagian dari tujuh audit energi dibawah program pilot projects untuk sektor gedung dan bangunan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dengan dukungan pemerintah Denmark. Tujuan dari program ini adalah untuk mendorong lebih banyaknya proyek energy effiency di Indonesia.”

Secara keseluruhan kolaborasi ini akan membawa dampak langsung yang positif seperti penghematan bahan bakar fosil dan karbondioksida, memperkenalkan desain Renewable Energy (RE) and Energy Efficiency (EE) dalam sektor pembangunan, membuka pintu ekspor bagi industri Denmark, membuka hubungan baik untuk kesempatan ekspor di masa depan, mengaitkan industri manufaktur EE dan RE Denmark dengan pembiayaan, dan akhirnya menghasilkan energi yang sinergis di kampus antara Denmark dan Indonesia dalam pembangunan tahap kedua.

Co-Team Leader EINCOPS Jakarta Melany Tedja mengatakan, “Energi efisiensi merupakan bentuk investasi dalam pemanfaatan energi, pembangunan, perilaku dan iklim ramah lingkungan. Hal ini lebih dari sekedar perubahan dalam infrastruktur; ini merupakan perubahan paradigma. Berdasarkan hal tersebut, EINCOPS berniat mempromosikan energi efisiensi di Indonesia dengan mendukung proses audit kepada delapan institusi sebagai proyek percobaan (pilot projects). Kami menyambut baik komitmen Yayasan Pendidikan Bakrie sebagai institusi pendidikan terkait Energy Plus Building, sebuah komitmen yang tidak hanya berinvestasi dalam pembangunan gedung, tapi juga dalam praktek-praktek efisiensi dan ramah iklim.
Universitas Bakrie menyambut kesempatan ini dengan komitmen untuk memulai perilaku “Go Green”.

Keseluruhan kampus di Bogor akan menjadi sebuah karya seni dengan fasilitas dan teknologi terbaru yang ramah lingkungan, arsitektur bangunan dan landscape didesain untuk menimalisir dampak negatif kepada lingkungan sekitar. Penggunaan koridor-koridor besar untuk memaksimalkan aliran udara alami dan mendorong cross ventilation, energi surya sebagai sumber listrik utama, dan penggunaan air daur ulang adalah beberapa sistem yang akan diimplementasikan untuk memastikan praktek-praktek hemat energi dan ramah lingkungan.

“Kami berbangga hati mengumumkan bahwa Student Center Universitas Bakrie akan menjadi salah satu gedung yang ditunggu-tunggu pembangunannya karena ini merupakan sebuah inovasi dan terobosan dalam konsep Energy Plus, pertama di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Ide ini sejalan dengan visi kami untuk menjadi universitas kelas dunia yang mendorong praktek-praktek ramah lingkungan dan tanggung jawab social,” tutup Rektor Universitas Bakrie Prof. Ir. Sofia W.Alisjahbana, M.Sc, Ph.D.